Minggu, 15 September 2013

Tragedi Lampung Palembang Berawal kurang manis, berlangsung setengah manis dan berakhir sangat manis


Jangan shock atau kaget atau curiga dulu dengan judul ceritaku x ini, baca dan selami #eaaaa ... baru kasih komeng eitss komen maksud gw

Seperti biasa menjelang libur lebaran gw dah buat persiapan untuk menjelajah (yaelah bahasanya) mumpung libur panjang. sempat terpikir mau jelajah pulau Komodo, tp mengingat libur tahun ini (2013) libur panjangnya sebelum lebaran maka batal deh jelajah pulau komodonya L

Seperti tahun2 sebelumnya, uli lah yang bisa diandalkan untuk dapatin transport gratis, karena setiap tahun perusahaan tempat uli kerja menyediakan mudik gratis, dan setelah ditimbang, dipikir dan diputuskanlah untuk jelajah Sumatera sedapatnya dengan numpang bis mudik gratis jurusan lampung.

Penjelajah episode x ini adalah srikandi2 tangguh ;) yakni fitri, ulie, nova, dina dan gw sendiri tentunya. Meeting point tanggerang kita berangkat menuju lampung sekitar jam 2 siang. Perjalanan lumayan lama karena macet saat masuk pelabuhan bakaheuni. Sekitar jam 1 dinihari kita nyampe terminal rajabasa. Kebayangkan gimana panasnya nih p***at J

Ternyata rencana ga semulus yang dibayangkan. Awalnya kita punya rencana gitu nyampe lampung, lanjut ke jambi, tapi bis menuju jambi dari jawa penuh dan padat. Sementara bis jambi dari lampung baru berangkat jam 8 – 9 pagi dengan harga yang waah menurut gw n temen2. meeting mendadak dengan hasil jambi dicoret dari list perjalanan, kami numpang tidur di PO (agen bus) jurusan jambi dan palembang.

Sambil nanya2 dengan orang yang kerja diagen tersebut, kami dapat info kalau ada satu tempat di perbatasan lampung dan palembang yang bagus untuk didatangin. Ongkosnya murah dan bisa dapat 2 tempat sekaligus kami pun memutuskan untuk memulai petualangan lampung – palembang.

Kami bayar Rp. 60rb untuk menuju tempat yang dibilang bagus tsb, perjalanan makan waktu kurang lebih 7jam, dengan bis yang menurut gw udah ga layak lagi untuk jalan. Dlm perjalanan menuju tempat ini kami melewati gunung tertinggi dilampung yaitu gunung pesaji didaerah liwa. Sampailah kami di terminal bayangan desa tersebut, dan tempat bagus yang kami akan datangin masih sekitar 15 menit lagi.

Dah jadi kebiasaan gw setiap backpackeran tempat curhat #loh, tempat aman maksud gw untuk bertanya adalah kantor polisi, maka kami pun nanya2 kekantor polisi soal tempat yang dibilang bagus tersebut. Cuma bayar Rp. 50rb kami sewa angkutan semacam engkel di lombok kami diantar ke tempat yang mau kami datangin.

Perlahan tapi pasti, satu persatu kami mulai membuka mulut, menurunkan kacamata dan mulai terpana, dan bilang wow, ternyata benar, tempat yang kami datangin ini bagus. Pasir putih dan ombaknya menjadi andalan pantai ini. Yes, pantai ini namanya KRUI, posisinya di lampung barat, dan menjadi surga bagi para peselancar bule2.
Meski masih memerlukan sentuhan tapi view pantai krui ajib, kami pun memutuskan untuk nginap 1 malam didaerah labuan jukung, dan losmen didaerah ini lumayan itu murah, dapat sarapan, free wifi lagi.

Menikmati Krui dipagi hari buat betah banget, tapi karena masih harus melanjutkan perjalanan ke danau ranau, tempat kedua yang direfrensiin oleh agen bus, maka jam 1 siang kami lanjutkan perjalanan menuju Kota Batu, lokasi DANAU RANAU.

KRUI BEACH
Dari Krui ke Danau Ranau, perjalanan kita masih bagus, nyewa angkot cuma bayar Rp.40rb, lama perjalanan 3jam, kami nyampe di danau ranau. Oh ia, waktu di Krui kami punya tetangga orang jepang tapi stay di french, dan doi ikut kami ke danau ranau.

Danau ranau adalah danau terbesar ke2 di Sumatera setelah danau toba. Sebenarnya untuk view danau ranau ini hampir sama seperti danau toba, dengan latar belakang bukit barisan, sawah serta pulau didanau tersebut. Tapi sayang danau yang menjadi kebanggaan 2 propinsi ini (lampung dan palembang) kurang mendapat perhatian dari pemda. Padahal danau ranau ini mempunyai keunikan, karena setau saya satu2nya danau yang dimiliki oleh 2 propinsi ya cuma danau ranau ini.



Setelah mandi air hangat dipulau yang ada di danau tsb, kami nyewa penginapan yang harga 1 kamarnya 50Rb. Karena si bule jepang ini ga terbiasa share room, maka jadilah kami ngambil 2 kamar, 1 kamar untuk sibule jepang, dan 1 kamar buat kami ber5. inilah pengalaman pertama gw, bayar penginapan Cuma 10RB J

Agak sedikit kecewa dengan tempat kedua ini, esok harinya kami lanjutkan perjalanan menuju palembang. Kami pisah disini dengan yuri-san (sibule jepang), doi kembali ke krui, dan kami melanjutkan perjalanan menuju palembang. Sebenarnya bisa aja kami kembali ke krui atau explore lampung lainnya, tapi krn agenda pertama waktu itu adalah, jambi – palembang dan lampung, dan kami sudah ambil tiket kereta jurusan palembang dan lampung, maka mau ga mau kami harus ke palembang. Sayang donk tiket keretanya hangus kalau ga jadi ke palembang.

Disinilah perjalanan kami berawal kurang manis dan berlangsung setengah manis. Kenapa gw bilang gitu, krn hari lebaran pertama dan kedua, tidak ada transportasi umum yang jalan. Ada juga travel tapi mahal, dan tau sendiri gw anti mahal hehehe.
danau ranau

Lumayan jauh kami jalan, ada sekitar 1 jam jalan, akhirnya kami dapat tumpangan mobil pick up penduduk yang menuju arah simpang sender. Just info dari danau ranau ke palembang akan melewati beberapa kota besar yaitu simpang sender, muara dua, batu raja, prabumulih baru palembang.

Lumayan dapat tumpangan sampai simpang sender, setidaknya menghemat 2 jam perjalanan. Sampai simpang sender, kami beruntung langsung dapat tumpangan truk pengangkut aspal, hehehhe.. tapi truknya ga lagi angkut aspal. Seperti yang gw bilang saking langkanya transportasi umum, truk aspal juga dijadikan angkutan buat silaturahmi. Lama perjalanan dari simpang sender ke muara dua kurang lebih 2 jam. Sedikit hopeless kami nunggu tumpangan berikutnya didepan alfamart muara dua, tapi x ini kurang beruntung 
Sempat dengar dari penduduk setempat, kalau dari baturaja itu bisa naik kereta langsung ke palembang. Karena infonya kereta malam ke palembang itu jam 9 malam, sementara waktu kami nunggu di depan alfa muara dua sudah jam 7, dan belum ada tanda2 akan dapat tumpangan, maka kami putuskan sewa angkot sampai batu raja. Menurut si supir perjalanan Cuma 1 jam. Tapi nyatanya 2jam lebih.

Perjalanan dari muara dua ke batu raja ngelewatin hutan2, rumah penduduk jarang banget. Dan jujur kami cewe2 pada takut dan mulai berpikir aneh2. secara jalur sumatera itu terkenal dengan bajing lompatnya, dan gara2 itu juga uli mendadak minta pisau dan dia pegang sepanjang jalan sampai batu raja. J. Pertanyaan gw adalah ëmang si uli berani nusuk si bajing lompat, kalau misalnya tiba2 nongol, paling pingsan duluan hehehe”

lapar santap buah kepayang saja

Akhirnya jam 9 kurang kami sampai di stasiun batu raja, kebetulan ada pos keamanan polisi, dan gw tanya tentang kereta ke palembang. Ternyata kereta ke palembang yang jam 9 malam itu adalah kereta executive. Karena udah malam, kami putuskan tidur dimushola stasiun. Tapi sempat ada kejadian yang kurang enak, sekitar jam 3an kami dibangunin dan diusir sama petugas stasiun, untungnya ada petugas lain, yang kayanya atasan si petugas yang usir kami ini, dan bapak ini memperbolehkan kami untuk melanjutkan tidur diruang tunggu executive, #Tuhan emang baik.

meski naik pick up tetap eksis
Jam 6 kami lanjutkan perjalanan, dianter sama pak polisi yang tadi malam jaga keamanan ke travel. Tapi bukan backpacker namanya klo naik travel #baca : ga ada ongkos, kami jalan kaki dan cari tumpangan lagi. Emang bener kata orang bijak, bahwa Tuhan selalu berpihak pada petualang sejati #cieeeeeeee

Jadi ceritanya waktu kami dianterin ke travel sm si bapak polisi, disitu ada 1 orang bapak, yang juga lagi nunggu sitravel tersebut berangkat. Travel akan berangkat kalau isi mobil penuh. Dan si bapak ini, harus buru2 buka gudang di prabumulih. Selagi kami jalan, travel ini ga taunya ngejar kami, dan tau apa? Bapak ini mau membayar ongkos travel buat kami 50% dari ongkos sebenarnya. Jadilah kami naik travel Cuma bayar setengah dari batu raja ke prabumulih. #Thanks Lord

Dari prabumulih ke palembang sekitar 2 jam lagi. Iseng2 liat dikontak hp, ternyata ada temen yang stay dipalembang. Yapss temen pendakian rinjani tahun lalu. Gw langsung kontak not2, dan pura2nya numpang mandi, padahal mau numpang tidur plus numpang makan, ngertilah ya klo soal kaya gini, hehehhe

Sampai di palembang, kami langsung ke rumah not2, dan disambut dengan makanan yang super amat bergizi. Amazing....
Dipalembang kami jalan2 ke sungai musi, pulau kamaro, makam raja2 palembang.
Karena udah ambil tiket kereta dari palembang ke lampung, maka besoknya pulang dari palembang kami naik kereta ke lampung.

Selama perjalanan dikereta, fitri kontak mantan bos nya waktu kerja ditempat yang lama. Namanya mba rose. Kebetulan mba rose orang lampung. Lagi2 modusnya numpang mandi, fitri mencoba rayuan mautnya. Ternyata pembaca yang budiman ( dikata koran kali ye), kami ga bisa numpang mandi dirumah mba rose, tapi kami disuruh mandi dan tidur di hotel a dan sudah dibayar oleh mba rose.

Udah dijemput pakai mobil bagus dari stasiun, diajak makan enak di  trus tidurnya dihotel pula wewww GRATIS itu manis sekali.....
Asli, waktu dihotel sifat norak itu muncul, secara sempat tidur ga jelas, diusir pula, dapet fasilitas enak, girang2 dan  lompat2 dong hehehh

malamnya kita keliling lampung pakai mobil bagus, besoknya ngemper lagi. Karena mba rose harus pulang kejakarta pagi2 sekali. Nyobain trans lampung sampe ke teluk betung dan mampir beli oleh2 yen2. #sedikit bingung ya, beli oleh2 bisa, tapi kenapa harus cari tumpangan gratis? Jawbnya selagi bisa gratis kenapa ngga, dana buat ongkos jadi bisa beli oleh2, heheheh

dari teluk betung kita masih naik bis sampai pasir putih. Karena memang kita mau mampir pasir putih, trus dari pasir putih kita naik pick up lagi sampai kalianda, # Pokoknya selama perjalanan ini, pick up dan truk menjadi transportasi favorit. dari kalianda baru kita naik bis menuju bakaheuni cuma bayar Rp. 10RB.

Karena nyampe di merak udah jam 11 malam, gw, nova n fitri memutuskan tidur di mushola merak, sementara uli dan dina lanjut ke bandung, karena memang mereka orang bandung.

Ini lah kenapa gw bilang sedikit manis, karena abis tidur dihotel ternyata masih kembali tidur dimushola. Tapi inilah perjalanan yang seru menurut gw, tragedi dari jalan kaki, diusir dan akhirnya dapat tumpangan gratis sampai tidur dihotel, dan kembali kerumah kami masing2 dengan selamat, bener2 akan jadi memori yang sangat manis buat hidup gw and temen2.

kamu bisa jalan kemana aja, tanpa harus mikirin dana, dan bagaimana kesana, asal waktumu cukup, asal terus berdoa, Tuhan akan lindungi dan kasih jalan, karena CARA ITU TANPA BATAS J

Special Thanks to :
  1. Jesus Christ, for save us
  2. Bapak supir pick up, truk aspal, thanks untuk tumpangannya
  3. bapak thanks udah bayarin kita
  4. Not n Mot sekeluarga, untuk tumpangan makan, minum dan tidurnya
  5. mba rose, untuk jemputan, makan gratis dan hotelnya
  6. dan terakhir untuk srikandi2 tangguh penggemar alam,  fitri, ulie, nova dan dina, kalian luar biasa, semoga ketemu lagi diperjalanan yang lebih seru dan dengan pasangan masing2, aaaamiiinnnnnnnnnnn