RINJANI mengajarkanku banyak hal.
Sebenarnya libur lebaran x ini gw pengen ke pulau Bangka, tp justru teman
yang dari Bangka ngajakin nanjak ke Rinjani, ditambah lagi teman2 yang dijakarta,
maka jadilah libur lebaran thn 2012 ini gw ke Lombok lagi, tapi main
destinationnya GUNUNG RINJANI……
Personil nanjak rinjani (jiaaaa dikata band x yak pake “personil”) ada 11
org, ada dony “botak”, abhie, rani, rika, nenny “noth”, meyti “moth”, bobie,
teguh, yang menurut gw sedikit stress, secara mereka itukan ngerayain lebaran,
tapi bisa2nya milih gunung ketimbang lebaran sm keluarga. Dah bosan x yak
lebaran dirumah hehhehehhe. Ditambah uli, Bang Tuah dang gw sendiri jadi total 11 orang .
*Teguh dan Bang Tuah adalah kenalan dari forum BPI coz gw sempat open trip di forum tsb.
Manfaatin bis mudik gratis dimana salah satu teman yang ikut nanjak kerja
disitu maka kami ambil tujuan akhir Surabaya. Lumayan banget hemat budget secara nyari tiket
kereta rempong ciinn, naik bis pariwisata, dapat makan, dapat jaket, check up
gratis pula. Tapi yang ikut bis ini Cuma 10 org karena tuah harus selesaikan
pekerjaannya dulu, jadi dia naik kereta tujuan Surabaya.
Ada sedikit kejadian lucu waktu ikut bis mudik
gratis ini, semua mata memandang aneh kearah kami, dikarenakan penampilan kami
bukan seperti pemudik hehhehe, apalagi si rani dengan celana pendek yang ga
seberapa itu plus earphone walaupun pinjaman (#lirik rani). Emang sih gw n genk
sdh ambil jatah pemudik tapi yaaaa menurut gw ini lah bekpeker, apapun itu sah
demi trip hemat karena CARA ITU TANPA BATAS.
Untungnya bang tuah duluan nyampe Surabaya,
jadi dia bia ambil tiket banyuwangi. Ketemuan di stasiun gedangan kami semua
dapat tiket menuju banyuwangi seharga Rp. 30.000. Kira-kira jam 11 malam kami
tiba distasiun banyuwangi, dan lanjut ke pelabuhan ketapang dengan berjalan
kaki. Sebelum naik kapal kami bersih2 dulu dipelabuhan ketapang, gw sendiri
manfaatin buat ngecharge hp
Dengan membayar 7000 kami naik kapal menuju
pelabuhan gilimanuk Bali. Sebenarnya harga normal tiket kapal dari ketapang
menuju gilimanuk Cuma 6000. Kurang lebih satu jam kami tiba di pelabuhan
gilimanuk dan semua bersorak baliiiii…..baliiiiii padahal Cuma pinggiran bali
doank pemirsa :P
Kami sempat masuk TV loh waktu pemeriksaan KTP, bahkan
sempat diwawancarai juga, katanya untuk liputan seputar mudik. Sambil berjalan
kea rah terminal gilimanuk kami tawar menawar dengan calo2 bis menuju lembar.
Sedikit yang gw sesalkan untuk calo2 di bali n Lombok khususnya daerah
pelabuhan agak kurang bersahabat, menurut gw. Setelah menunggu dan beberapa teman
gw sahur maka kami dpt bis langsung menuju pelabuhan padang bai dengan membayar
ongkos 30.000.
Perjalanan menuju padangbai sedikit menguji
adrenalin pemirsa, krn supirnya bawa bis nya aajjiiiibbb, dan walhasail
beberapa teman2 gw muntah dan ga bias tidur. Bahkan ada mot2 sampe jatuh, gara2 si bapak supir
bawanya rada stress.
Jam 6 lebih sedikit kami tiba di pelabuhan padang bai, dan sebagian teman
gw manfaatin buat mandi dan sarapan bg yang ga puasa. Sementara gw keliling cari kenalan gw tahun
lalu, yang pernah nolongin gw sewaktu ribut2 dengan calo2 padang bai.
Tuhan emang berpihak pada petualang2 sejati
(assekkk….) gw ketemu kembali sm bang damanik petugas DLLAJ pelabuhan padang
bai, dan yang asiknya dia masih ingat kejadian tahun lalu, walau dia sempat lupa
ma wajah gw n uli. Diajakin makan dan speak2 sedikit, jadilah kami Cuma bayar 5
tiket untuk penyebrangan ke lembar. #tiket @36.000.
4 jam lamanya penyebrangan, kami nyampe
pelabuhan lembar Lombok sekitar jam 11an, dan segera cari bis menuju terminal mandalika.
Saat itu kami membayar sekitar 15rb per org. tiba di terminal mandalika kami
makan siang sebentar kemudian lanjut ke desa pancor, untuk stay dan bermalam
dirumah teman yang ada di pancor. Kami mendapat tumpangan dari anak2 orplas,
yakni organisa pencinta alam untuk wilayah Lombok timur.
Akhirnya kami tiba di rumah bang icin sang
ketua ORPLAS, mandi dan makan. Malamnya kami mengitari daerah pancor krn
kebetulan malam kami tiba di pancor bersamaan dengan malam takbiran. Seru
banget bisa merasakan malam takbiran di kampung orang J
Minggu 19 Agust 2012, Sambil nunggu teman2 yang
sholat ied kami packing buat bawa perlengkapan yang akan dibawa selama nanjak.
Setelah sarapan pagi sekitar jam 10 pagi kami berangkat menuju desa sembalun
ditemani teman anak orplas yang menjadi guide kami selama pendakian. Ian selaku
leader dan yhon selaku sweaper.
Gw sempat jekpot sewaktu perjalanan menuju
sembalun, dikarenakan jalanan yang berkelok2. Kurang lebih 1jam kami tiba di
desa sembalun. Setelah registrasi kami bersiap2 melakukan pendakian menuju
puncak rinjani, dan disinilah petualangan itu dimulai…. Cekidott……
Awal pendakian kami melewati kebun/ladang
penduduk yang ditanami tomat sama cabe. Musim kemarau sangat terasa dan ini
yang membuat pendakian serasa berat. Start pendakian kami waktu itu jam 12
siang, jadi kebayang dunk panasnya,..#huh
Kayanya bakal kemalaman nyampe pelawangan maka
kami sepakat buat bermalam di pos 3, mana kaki si teguh bermasalah. Yang cowo2
diriin tenda, semntara yang cewe2 siapin masakan. Pendakian hari pertama belum bgitu terasa cape,
dan suasana di pos 3 ga begitu dingin.
Ditengah kegelapan malam si botak teriak kenceng2, gw sempet mikir
jangan2 ni anak kesurupan, ga taunya karena kakinya dipencet iyan, coz doi juga
rada bermasalah kakinya.
Bangun pagi dengan sarapan ala kadarnya gw n tim lanjut pendakian. Tp ga
tau kenapa ditengah2 perjalanan, gw mulai ngerasa beratnya medan yang akan gw
daki, di pos extra gw nangis dan nyaris minta pulang, untung yhon sang sweaper
bisa kasih semangat, dan gw lanjut pendakian. Kami tiba di pelawangan sekitar jam 5 sore.
Pelawangan sembalun dingin banget….bbrrrrrrrr…rrrrrr
Masih kebayang perjuangan buat summit, apalagi
diletter E, penuh air mata, jadi gw ga mau muncak lagi, lebih baik gw tunggu di
tenda sambil siapin makanan buat temen2 yang nanti turun. Waktu gw bangun
ternyata botak, bobby n teguh juga ga muncak. Untuk sibotak baru x ini gw liat
dia hopeless banget heheh, padahal waktu di gede doi brkoar mulu, tp dengan
rinjani doi minkem hhahahahaha.
Temen2 yang muncak trnyata telat naiknya, jadi
turun juga telat. Waktu mereka turun sekitar jam 3 sore, mukanya pada lemes dan
baru diketahui mereka semuanya nangis saat muncak, hehehhe. Akhirnya mereka
juga ngerasain apa yang gw rasakan 3 tahun yang lalu.
Sore itu juga kami mutuskan buat turun kedanau,
tapi krn sebagian teman2 yang baru turun kecapean, jadi dibuat 2 group. Group
pertama yang turun yaitu tetap iyan sbg leader, diikuti rika, abhie, botak,
teguh, bobby dan g w sendiri. kami
nyampe didanau segara anakan sekitar jam 9 malam, sementara group ke2 yakni
yhon, tuah, rani, mot, not n ulie nyampe jam 12 malam.
2 malam didanau segara anakan, kami menyusuri
danau dan air panas, yang cowo2 curang pergi ke Goa susu ga ngajak2 cewe2nya L.
Alesannya sih karena kami sibuk mancing. Didanau segara anakan makan ikan mpe
bosan, ikannya banyak banget. Kami dapat ikan dari temen2 yang juga ngecamp
disana. Yang ga terlupakan adalah sambal totok yang super pedes khas
lombok, makan pake ikan baker waww perfect #acungjempolah
Sekitar jam 10an kami meninggalkan danau tuk
kembali ke kota, dan jujur berat banget buat melangkah. Bukan karena masih
betah di danau, tapi medan yang harus dilalui buat nagis lagi, karena harus
nanjak lagi sampe kepelawangan sembalun. Kami naik dan turun lewat sembalun,
dikarenakan kondisi peserta dirasa ga akan kuat kalo harus lewat senaru. Gw
sendiri mau pingsan saat nanjak menuju pelawangan. Dan jadilah kami kemalaman
lagi.
Bang Icin telp nanya kondisi peserta, dan kami
disarankan buat bermalam lagi, tapi sempat bingung karena logistic dah habis,
ditambah kami semua dah rindu mama #@cieeeeeeeeeeeeee. Bersyukur dipos 3 kami
ketemu anak jejak dan orplas, jadi untuk urusan logistic kami tenang. Hehehehhe
23 agustus 2012 kami resmi meninggalkan Rinjani
dan kembali ke peradaban sesungguhnya ( euphoria pengen balik kekota) sekitar
jam 12 siang kami sampe di desa sembalun, langsung nyerbu warung, dan benar2
rindu sama yang namanya ngeluarin duit, secara digunung rupiah apalagi dollar
ga berlaku, hehehehehe
Wajah2 kelelahan dan rindu kasur jelas bgt dimuka
kami semua, di perjalanan menuju rumah bang icin semua peserta tidur, tanpa
terkecuali, bahkan ion ma ian yang dah biasa nanjak rinjani aja tepar J.
Sepertinya cm bang icin dan sopir yang bangun selama perjalanan itu, dan gw
sndiri jujur pengen banget tidur sambiul dipijit dan ga ada yang boleh ganggu
(sadissssss).
Nyampe rumah bang icin, semua sibuk dengan
kegiatan masing2, ada yang tidur, ada yang mandi dan ada yang langsung cari
makan ky gw. Malam harinya kami main ke daerah pasar untuk cari oleh2. Gw
sendiri untuk oleh2 makanan beli dodol rumput laut sama trombolok.
Berat banget rasanya mau buka mata untuk bangun
pagi, tapi kudu bangun soalnya kami kan harus pulang kejkt. Bang Tuah dah ilang
aja waktu kami bangun pagi2, coz doi harus kejar bis yang ke BIMA. Setelah
sarapan km siap2 pulang, dan mulailah rasa sedih hati ini muncul dan berkata
“Mengapakah kita harus berjumpa (bruri mode on)” #alayhehehheehhe.
Hunting oleh2 didaerah cakra, anak2 pada kalap
kayanya beli kaos yang semuanya bertuliskan Rinjani. Ga lama kemudian kitapun
beneran pisah ma bang icin. Noth n moth tinggal coz mrk by pesawat, dan sisa 8
orang lagi yang meggunakan jalur darat.
Berharap dpt makanan gratis dan syukur2 bisa
dpt tambahan ongkos :p km hub bang damanik yang kerja di pelabuhan padangbai,
dan beneran dpt makan gratisss lagi, ga pake malu ga pake nanti,
sikaaaaaattttttt hahahhaha
Sempat ngegembel di Bali nungguin truk lewat tp
ga dpt L. Akhirnya naik bis juga mpe banyuwangi. Nyampe
banyuwangi pagi, hunting tiket ke sby abissss, nekad beli tiket cm nympe jember
dgn tujuan sby bukannya untung malah buntung. Kami ketauan klo tiket trnyata cm
smpe jember dan jadilah kami diturunin massal di stasiun, dan semua mata
memandang kami seolah2 kami penjahat.
Menyusuri jalanan jember kami ga tau harus
kemana, masing2 liat isi dompet yang rata2 isinya cukup memprihatinkan. Hampir
2 jam jalan, sambil mainin jempol alias nyetop truk2 y lewat dan akhirnya kami
dpt tumpangan mobil bak kebuka. Kaya dpt undian km smua triak kegirangan dan
begitu mobil bak dibuka, criiiinggggggggg, pemandangan dan aroma tak sedap
menyambut kami. Yap, eek sapi temans pmandangan pertama saat pintu mobil bak
itu dibuka. Ternyata mobil itu baru aja mengangkut sapi, ga ada pilihan
daripada ga pulang, kami naik dan menikmati sajian khas mobil bak tsb hehehehe.
Sibapak supir cukup baik, km dikasih jeruk dan
lumayanlah buat isi perut dan nasib baiknya ternyata si bapak supir sore itu
juga mau ke jonggol buat antar sapi. Ada 3 truk yang jln ke jonggol bareng
sibapak, dan jadilah kami 1 truk ma sapi sepanjang perjalanan dr lumajang smpe
Jakarta. Bukan Cuma sapi, ada ayam juga. Sempat dipatokin sm ayam paha gw lg
enak2 tidur, belum tuh ayam sempat lepas, gabung ma sapi2. Mau ga mau km turun
nangkep tuh ayam, coz klo mpe tuh ayam terbang bisa diturunin lg sm supir truk.
Perjalanan lumayan panjang dan melelahkan tapi
setidaknya banyak cerita dan pelajaran yang kami dapat. Tiba dengan selamat
dirumah masing2, dan sungguh perjalanan ini ga akan terlupa, setidaknya itu
kata temenn-temen. Ga ada yang susah saat kita menghadapinya
bersama2 sbab CARA itu tanpa BATAS.
Special thanks to :
- Jesus Christ for the blessing n saving our trip
- Bang Icin dan kawans orplas, iyan dan yhon, thanks bgt buat tumpangannya, buat persahabatan y terjalin. 9 Bukit penderitaan kita lewati bersama, tanjakan terlalu kita tutunin bersama dan 1 hal Baberuk rock n rollnya ga terlupakan euyyyyyyy hehehehe
- Bang damanik, jgn kapok ya gratisin kita lagi #loh
- Bapak supir dan keluarga madura di Surabaya, terimakasih buat tumpangannya. Salam sama sapi2nya J
- Dan terakhir Botaq, abi, rika, rani, uli, bobbi, moth, noth, teguh, dan bang Tuah, Thanks untuk kebersamaan ini kawans, untuk sama2 dlm suka dan duka, untuk sama2 ngegembel dibali dan jember, kalian semua luar biasa, mmuaacchhhhhhh. #peluksatusatu